Wisata Terpopuler di Pacitan merupakan salah satu kabupaten di pesisir Jawa Timur yang memiliki banyak tempat wisata alam yang istimewa. Karena kondisi alamnya cantik, Pacitan kerap menjadi tujuan wisata warga kota untuk rekreasi di hari libur. Biar pengalaman liburanmu lebih menyenangkan, kami menawarkan beberapa rekomendasi tempat wisata alam menarik. Berikut 7 tempat wisata terpopuler di Pacitan, Jawa Timur yang wajib kamu kunjungi saat liburan di Pacitan.
1. Pantai Klayar
Pantai Klayar, salah satu dari deretan pantai cantik di Pacitan yang wajib di jelajahi. Pantai yang masih alami ini berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo. Jaraknya 40 km dari pusat kota Pacitan. Jika kamu ke sana, kamu akan memakan waktu sekitar satu jam berkendara.
Selain sering di kunjungi wisatawan dari Pacitan, Pantai Klayar juga sangat sering di kunjungi wisatawan dari Wonogiri. Hal ini karena Pantai Pacitan termasuk salah satu pantai terdekat dari Wonogiri yang punya pemandangan bagus. Kalau dari Pracimantoro, wisatawan hanya perlu berkendara selama 1 jam 1 mnt (36,1 km) saja.
Pantai Klayar memiliki karakteristik unik serta suasana hening. Sebab saat berada di sini dapat mendengar suara siulan yang muncul dari berbatuan karang. Pantainya bersih, pasirnya putih, berjajar pepohonan kelapa dan aneka formasi batuan karang.
Pantai ini punya fenomena yang kerap di sebut Seruling Laut. Cekungan batu karang besar yang ada di dasar tebing atau berbatuan di tepi pantai. Kala di hantam ombak laut, memancarkan air ke permukaan melalui sela-sela berbatuan. Memunculkan air mancur setinggi lebih dari 10 meter di iringi bunyi indah seperti suara seruling.
Uniknya lagi, di pantai ini terdapat tebing raksasa yang jika di lihat dari kejauhan menawarkan pemandangan menyerupai patung Sphinx di Mesir. Wisatawan bisa mendaki tebing, namun harus berhati-hati sebab cukup tinggi dan curam.
Sebelah sisi timur pantai ada dua batu karang tinggi yang menjadi ikon Klayar di sini. Menariknya, di antara berbatuan tersebut terdapat sebuah batu raksasa yang memiliki kemiripan dengan Tanah Lot Bali.
Saat senja tiba, sunset di pantai Klayar tak kalah menawan. Menikmati matahari tenggelam seluas pandangan, panorama pantai yang indah berpadu dengan nuansa alam yang syahdu.
2. Pantai Watu Karung
hidden paradise yang terletak di Desa Watu Karung, Kecamatan Pringkuku. Pantai tersembunyi ini memiliki pesona keindahan yang luar biasa. Tidak mudah untuk sampai ke sini, hanya bisa di capai dengan sepeda motor dan mobil.
Jalanan yang di lalui masih alami, berkelok melintasi perbukitan. Namun, kamu akan di suguhi pemandangan pepohonan kelapa yang tersebar di sepanjang jalan. Waktu tempuh dari pusat kota Pacitan ke Pantai Watu Karung dengan jarak 40 km ini mencapai 1 jam lamanya.
Di kelilingi pulau-pulau karang eksotis menghiasi lepas pantai, membuat pantai Watu Karung kerap di juluki sebagai Raja Ampatnya Jawa Timur. Hamparan pasir putih yang lembut di sepanjang bibir pantai, air jernih biru kehijauan, pepohonan kelapa berayun tertiup angin.
Dengan keindahan tersebut, tak heran jika pantai Watu Karang menjadi salah satu dari 10 obyek wisata Pantai Pacitan yang paling populer.
Ingin tahu keindahan lain dari pantai Watu Karang? Yuk, lanjut baca.
Di balik keindahannya, pantai Watu Karung punya keistimewaan tersendiri yang membuatnya mendunia. Walaupun lokasinya terpencil, kebersihan dan keasriannya tetap terjaga. Terlebih kebersihan di area surfing.
Dua spot surfing di pantai ini menawarkan sensasi barrel dan ombak tipe reef break yang tingginya bisa mencapai 5 meter.
Bahkan peselancar dunia sekelas Bruce Irons pun pernah mencoba berselancar di sini. Foto atraksi berselancarnya dengan latar batu karang Watu Karung menjadi sampul utama Majalah internasional Waves. Sukses menarik banyak turis mancanegara datang untuk berselancar di tempat inidah ini.
Sunset di sini sungguh cantik. Panorama sore hari saat matahari perlahan mulai tenggelam menjadi objek foto yang sayang untuk dilewatkan.
3. Goa Gong
Pacitan terkenal dengan julukan kota 1001 Goa. Salah satu gua yang paling indah dan menjadi primadona adalah Goa Gong. Pesona eksotis gua berusia ratusan tahun ini di gadang-gadang sebagai gua tercantik di Asia Tenggara.
Gua ini terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, berjarak sekitar 37 km arah barat kota Pacitan. Untuk menuju lokasi mudah di jangkau dan akses jalan yang baik. Ada tiga jalur rute yang bisa di lalui yaitu Ponorogo, Wonogiri dan Trenggalek.
Saat menyusuri gua sepanjang 256 meter, panorama sekeliling gua di hiasi stalagmit dan stalaktit dengan aneka formasi cantik. Terdapat pagar pembatas dan tangga agar wisatawan merasa aman dan nyaman.
Sepanjang lorong gua di beri penerangan lampu warna-warni menambah pesona keindahannya. Pemandangan berbatuan lancip menggantung di langit gua terlihat semakin memukau dengan sinar lampu.
Suasana terasa menenangkan tatkala mendengar bunyi gemericik air sepanjang perjalanan susur gua. Tetesan air yang menimpa stalagmit dan stalaktit memunculkan suara bergema layaknya bunyi gong.
Itulah, nama gua ini di ambil dari nama alat musik tradisional Jawa yakni Gong. Di ujung lorong gua, wisatawan akan berdecak kagum dengan ruangan yang membentuk kubah raksasa sepanjang 100 meter.
Keistimewaan lainnya, gua ini memiliki tujuh kolam dengan berbagai kisah misterinya. Mata air tersebut adalah Sendang Jampi Rogo, Panguripan, Relung Jiwo, Relung Jiwo, Kamulyan dan Sendang Relung Nistro. Konon katanya, jika seseorang berendam di Sendang Relung Nisto di yakini dapat membuang sial.
4. Pantai Soge Pacitan
Pantai Soge mengundang banyak wisatawan berkunjung menikmati pesona alamnya yang menakjubkan. Beralamat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat kota.
Di perlukan waktu berkendara kira-kira 40 menit. Belum ada angkutan umum menuju rute ini. Jadi, cara termudah adalah menggunakan kendaraan pribadi. Daya tarik utama pantai ini adalah letaknya yang berada di pinggir jalan raya Jalur Lintas Selatan.
Pemandangan menghadap langsung ke laut, mencuri perhatian pengendara untuk berhenti sekedar berfoto dengan latar panorama pantai.
Pesona Pantai Soge sungguh memanjakan mata. Nuansa pantai sangat alami di keliling perbukitan. Laut biru dengan hamparan pasir putih membentang. Pantainya bersih dan ombaknya besar.
Daya tarik lainnya yakni adanya danau air payau alami yang dapat di kunjungi wisatawan dengan menyewa speed boat nelayan setempat. Harganya murah hanya 15ribu per orang untuk satu kali perjalanan.
Pantai Soge juga bisa menjadi pilihan yang ingin merasakan sensasi camping di temani deburan suara ombak. Meski tidak ada camping ground, hamparan pasir yang luas menjadi tempat tenda-tenda di dirikan.
5. Pemandian Banyu Anget Tirto Husodo
Tidak hanya memiliki wisata pantai dan gua saja, Pacitan ternyata mempunya wisata hot spring atau pemandian air panas. Berlokasi di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari yang berjarak 15 kilometer sebelah utara dari pusat kota Pacitan.
Tempat pemandian air hangat ini populer dengan nama Bayu Anget Tirto Husodo. Untuk mencapai lokasi mudah di jangkau. Hanya perlu waktu perjalanan 20-30 menit menggunakan kendaraan roda empat dengan akses jalan yang sudah cukup baik.
Sumber air pemandian alami berasal dari dalam bumi. Yang menarik, kadar belerang dan zat kapur yang terkandung di dalam air hangat relatif rendah. Sehingga, tidak tercium bau khas belerang yang menyengat serta tidak terasa lengket di badan.
Sumber air panas di alirkan ke kolam-kolam pemandian yang di sediakan untuk berendam. Kolam pemandian air hangat berada di luar ruangan. Terbagi menjadi tiga kolam, yakni kolam dewasa, kolam sedang dan kolam anak-anak.
Pemandangan di sekitar tempat pemandian air hangat juga menawan. Berlatar lereng-lereng pegunungan hijau serta udara terasa sejuk. Bukan hanya badan menjadi segar, tetapi pikiran juga menjadi rileks dan nyaman.
Kolam air hangat buka selama 24 jam. Jadi bisa datang mengunjungi kapan saja, meski saat malam hari yang tidak ramai pengunjung. Fasilitas wisata sudah memadai. Seperti tersedianya kamar mandi dengan air hangat, penginapan vila, mushola, dan restoran.
6. Sungai Maron Pacitan
Sungai Maron adalah destinasi wisata sungai di Pacitan yang menyajikan panorama alami. Keindahannya terlihat jelas di sekitar sisi-sisi sungai yang di pagari hutan hujan tropis serta deretan pepohonan kelapa.
Saat cuaca cerah, airnya yang jernih berwarna kehijauan dari pantulan refleksi tanaman yang ada di sekitarnya. Nuansa eksotis ini, Sungai Maron mendapat julukan oleh wisatawan sebagai Green Canyon Pacitan.
Sungai dengan kedalaman mencapai 20 meter ini, juga di sebut-sebut memiliki kemiripan dengan Amazon yang ada di luar negeri. Kawasan perairan yang jernih, di payungi teduh oleh lebatnya pepohonan, serta suasana yang begitu tenang. Ketika menyusuri Sungai Maron, memberikan sensasi petualang ala Amazon yang sesungguhnya.
Wisata susur sungai adalah cara terbaik untuk jelajahi keindahan Sungai Maron. Dengan menyewa perahu penduduk sekitar 100-150ribu rupiah yang dapat menampung maksimal 6 orang. Selama kurang lebih 45 menit, wisatawan di bawa mengarungi Sungai Maron yang membentang sepanjang 4,5 kilometer.
Beberapa spot menarik tersaji selama perjalanan susur sungai. Salah satu yang favorit yakni spot instagramable ayunan yang banyak di pamerkan di media sosial. Sebuah ayunan di kaitkan pada sebatang pohon besar di atas sungai. Wisatawan bisa duduk santai di ayunan dengan kaki menyentuh permukaan air sungai.
Sungai Maron berlokasi sekitar 40 km dari alun-alun kota Pacitan dan hanya dapat di jangkau menggunakan kendaraan pribadi. Kondisi jalan menuju lokasi di warnai dengan tanjakan dan kelokan. Sehingga di himbau bagi setiap wisatawan yang melintasi jalan tersebut untuk berhati-hati.
7. Sentono Gentong Pacitan
Situs Sentono Gentong merupakan obyek wisata andalan yang ada di Pacitan. Berada di puncak bukit karst yang menghadirkan sejuta pesona alam memesona. Terletak di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, tempat ini dapat di tempuh dalam waktu 15-30 menit dari pusat kota Pacitan. Akses menuju lokasi mudah di jangkau baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
Dulunya tempat wisata ini di yakini oleh masyarakat setempat sebagai tempat petilasan atau pertapaan. Hingga kini benda-benda sakral masih dapat di jumpai. Meski sarat dengan nilai sejarah, kawasan ini sungguh sangat memukau.
Bentang lautan, barisan pegunungan, serta hamparan pepohonan nan asri. Semuanya menyatu dengan sempurna, sehingga terasa seperti surga yang tersembunyi.
Dari atas bukit, wisatawan leluasa menikmati indahnya Teluk Pacitan tanpa penghalang. Lanskap kota Pacitan juga tampak menawan. Pesonanya berpadu dengan barisan perbukitan yang mengelilinginya.
Tidak hanya itu, eloknya bentangan Pantai Teleng Ria berpasir putih dengan latar panorama Gunung Limo. Awan putih tipis yang menaungi serta hembusan semilir angin sejuk, semakin menambah pemandangan syahdu.
Destinasi yang buka 24 jam ini, pengunjung bebas dapat datang kapan saja. Sehingga sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati sunrise dan sunset. Cahaya jingga matahari yang muncul di ufuk timur dari barisan pegunungan.
Begitu serasi berpadu dengan biru Teluk Pacitan serta hijau pepohonan sekitarnya. Menjelang matahari tenggelam, rona senja yang muncul dari cahaya oranye kemerah-merahan sungguh menawan. Sementara saat malam hari, gemerlap city light kota Pacitan tak kalah menakjubkan.